Pages

Tuesday 31 July 2012

Dua Perunggu Anak Lampung di Dua Olimpiade






Metrotvnews.com, London: Atlet angkat besi Indonesia, Eko Yuli Irawan dua kali tampil berturut-turut di olimpiade. Kali ini pada Olimpiade London 2012, ia mempersembahkan medali perunggu seperti halnya pada olimpiade sebelumnya di Beijing, China.

Medali yang diperoleh pria kelahiran 24 Juli 1989 itu menjadi medali pertama bagi Indonesia. "Ini prestasi terbaik yang bisa saya peroleh, mungkin memang rejekinya masih perunggu," ujar Eko yang ditemui usai pertandingan di Excel London.

Eko tampil dengan tulang kering dibebat akibat cedera menjelang SEA Games setahun lalu. Namun, ia tetap tampil percaya diri di hadapan juri dan penonton yang memenuhi arena pertandingan.

Wajahnya sempat tampak menegang saat menanti atlet China Zhang Jie melakukan angkatan terakhirnya, 178kg. Setelah Zhang gagal, Eko langsung berpelukan dengan para pelatihnya.

"Saya bersyukur masih diberi kesempatan, kalau dia berhasil saya tidak bisa dapat medali," katanya.

Perjuangan panjang Eko yang semasa kecilnya adalah penggembala kambing di kampung halamannya, Lampung, percaya bahwa keberhasilan apapun membutuhkan perjuangan. Ia mengenang bagaimana mulai menekuni cabang olahraga yang membesarkan namanya itu saat masih berusia 11 tahun.

"Dari tiga orang yang mengawali latihan sama-sama, yang dua menyerah tidak melanjutkan latihan," kata Eko yang tertarik dengan angkat besi karena sering menyaksikan latihan.

Eko lahir dari keluarga sederhana. Ayahnya penarik becak dan ibunya penjaja sayur. Awalnya menekuni angkat besi karena diajak ikut berlatih.

Meski hanya diajak, ia berusaha serius menekuni bidang yang sudah dipilihnya menjadi jalan hidup. "Untuk meraih prestasi harus melalui perjuangan panjang dan pengorbanan. Saya kehilangan masa muda saya untuk berlatih, mengorbankan sekolah," katanya.

"Setiap Olimpiade berat. Empat tahun lalu, sebulan sebelum Olimpiade saya cedera hamstring, beruntung masih bisa mempersembahkan medali. Tahun ini, saya juga masih cedera pada tulang kering kaki kanan saya, Alhamdulillah masih bisa tampil," katanya.

Eko mengaku selalu memasang target dalam hidupnya. "Buatlah target setinggi mungkin," kata lifter yang sekarang membela provinsi Kalimantan Timur itu.

Suami Masitah yang sedang menanti kelahiran anak pertama itu selalu memasang target lebih tinggi. "Saya mengawali karir dari kelas 35kg, dan selalu memasang target. Setiap tahun hasil angkatannya harus naik 5kg," katanya.

"Kalau mau berprestasi, jangan setengah-setengah, kalau cuma main-main, habis waktu masa muda kita," tambah peraih emas SEA Games 2007 dan perak kejuaraan dunia 2009 dan perunggu 2011 itu.

Untuk siapa medali yang diraih? Eko dengan tegas mengatakan untuk keluarga. "Ini juga hadiah untuk anak saya yang diperkirakan akan lahir dua minggu mendatang. Juga hadiah ulang tahun saya," kata pria kelahiran Lampung, 24 Juli 1989 itu.(Ant/BEY)

0 komentar:

Post a Comment