VIVAbola - Nota kesepakatan antara dua kubu PSSI versi Djohar Arifin Husin dan La Nyalla Matalliti hari ini, Kamis 15 Juni 2012 ditanda tangani di markas besar AFC di Kuala Lumpur. Kesepakatan memorandum ini ditempuh kedua kubu untuk menyelamatkan kepentingan sepakbola nasional yang lebih besar.
Langkah kedua kubu untuk menandatangani nota kesepahaman ini merupakan terobosan signifikan pertama bagi sepakbola Indonesia. Proses mediasi ini diprakarasai oleh AFC atas keprihatinannya melihat dualisme pengurus dan liga yang terjadi di induk organisasi sepakbola Indonesia itu.
Kesepatakan antara dua kubu yang bertikai itu, seperti diberitkan situs AFC, tercapai setelah kedua belah pihak melalui diskusi yang panjang selama dua hari. Penandatangan memorandum tersebut dilakukan dihadapan semua petinggi AFC dan Tim Taskforce AFC yang dipimpin Wakil Presiden AFC, Abdullah Ibni Sultan Ahmad Shah dan Anggota Komite Eksekutif FIFA, Dato Worawi Makudui.
Hadir juga dalam kesempatan itu Sekjen AFC Dato’ Alex Soosay, Direktur Asosiasi dan Pengembangan FIFA Thierry Regenass, Direktur Anggota Asosiasi/Hubungan Internasional dan Pengembangan AFC James Johnson dan Manajer Anggota Asosiasi FIFA Marco Leal.
Sebagai bagian dari MoU, kedua kubu PSSI akan membuat format baru liga profesional di Indonesia. PSSI versi Djohar dan La Nyalla pun akan bekerjasama dengan FIFA dan AFC untuk kembali meninjau ketetapan di dalam Asosiasi PSSI. Empat Anggota Komite Eksekutif yang dipecat kubu PSSI Djohar akan dimasukkan kembali dalam pengurusan PSSI.
Dalam Mou tersebut, kompetisi ISL masih akan berjalan secara terpisah dan nantinya akan berada di bawah payung resmi kompetisi PSSI.
0 komentar:
Post a Comment